Banjir Melanda Cirebon: Jalur Pantura Lumpuh, Ratusan Rumah dan Sekolah Terendam
Banjir Melanda Cirebon: Jalur Pantura Lumpuh, Ratusan Rumah dan Sekolah Terendam
Banjir Menggenangi Jalur Pantura Cirebon
Salah satu dampak paling mencolok dari banjir ini adalah terendamnya Jalur Pantura di wilayah Cirebon. Jalur utama yang menghubungkan Jakarta dengan berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur ini mengalami genangan air yang cukup tinggi, menyebabkan antrean kendaraan yang panjang dan menghambat arus lalu lintas. Menurut laporan dari Republika, banjir ini terjadi akibat luapan Sungai Singaraja yang dipicu oleh hujan deras di Kabupaten Cirebon dan wilayah hulu di Kabupaten Kuningan.
Ratusan Rumah dan Sekolah di Pangenan Terendam
Selain menggenangi infrastruktur jalan, banjir juga merendam ratusan rumah dan fasilitas umum di Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. Desa-desa seperti Japura Lor dan Astanamukti menjadi beberapa wilayah yang terdampak paling parah. Kapolsek Pangenan, AKP Abdul Majid, menjelaskan bahwa banjir ini disebabkan oleh luapan air Sungai Singaraja yang tidak mampu menampung debit air akibat hujan deras yang terus-menerus.
BPBD: 15 Desa di Cirebon Terendam Banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon melaporkan bahwa total ada 15 desa di tujuh kecamatan yang terendam banjir akibat curah hujan tinggi dan meluapnya beberapa sungai, termasuk Sungai Ciputih, Singaraja, dan Ciberes. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, menyatakan bahwa banjir ini berdampak pada 5.685 jiwa dari 3.280 kepala keluarga.
Penyebab dan Faktor Pemicu Banjir
Banjir yang melanda Kabupaten Cirebon ini dipicu oleh beberapa faktor utama. Curah hujan yang tinggi dengan durasi yang lama menjadi penyebab utama meningkatnya debit air di sungai-sungai wilayah tersebut. Selain itu, kondisi geografis Cirebon yang berada di dataran rendah membuatnya rentan terhadap genangan air saat terjadi hujan deras.
Faktor lain yang berkontribusi adalah alih fungsi lahan dan berkurangnya daerah resapan air. Pembangunan yang tidak terkontrol di daerah hulu menyebabkan berkurangnya area yang mampu menyerap air hujan, sehingga air langsung mengalir ke sungai dan meningkatkan risiko banjir di daerah hilir. Selain itu, sedimentasi dan kurangnya pemeliharaan sungai juga mengurangi kapasitas tampung aliran air, yang pada akhirnya menyebabkan luapan saat debit air meningkat.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Banjir ini memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Cirebon. Terendamnya Jalur Pantura menyebabkan gangguan distribusi barang dan mobilitas orang, yang berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi, terutama bagi sektor logistik dan perdagangan.
Bagi masyarakat di desa-desa terdampak, banjir menyebabkan kerusakan pada rumah, perabotan, dan lahan pertanian. Banyak warga yang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, meninggalkan harta benda
#BanjirCirebon #JalurPantura #Pangenan #BPBDCirebon #BencanaAlam
Komentar
Posting Komentar